Minggu, 08 Januari 2012



Kenal di FB, Bu Guru SD Rela Serahkan Raga

TUBAN, KOMPAS.com — Berkenalan di jejaring sosial Facebook, Arman Setyadi (19), berhasil memikat SK (25), seorang guru di Tuban, Jawa Timur. Keduanya sempat menginap dua malam di Parangtritis, Bantul, DIY, saat merayakan pergantian tahun lalu. Tentu saja, keduanya berbuat layaknya suami istri.
Kini, Arman yang mengaku dan berpenampilan layaknya anggota TNI itu ditahan atas laporan orangtua SK. Pria warga Gadungan Kepoh, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, termasuk mengaku sebagai anggota TNI.
SK mengenal Arman lewat jejaring sosial Facebook. Di akunnya, Arman mengaku anggota TNI dengan tugas dinas di Yogyakarta. Agar meyakinkan, foto profilnya juga berseragam lengkap layaknya TNI Angkatan Darat didukung riwayat pendidikan di dunia militer.
Setelah sebulan berkenalan keduanya makin akrab. Bahkan SK nekat ke Yogyakarta pada malam pergantian Tahun Baru 2012 untuk menemui Arman. Keduanya berjanji bertemu di Pantai Parangtritis. Keduanya pun menjalin asmara dan menginap dua malam di hotel.
Saat SK kembali ke Tuban, Arman mengantarkannya sampai rumah dengan berseragam lengkap seperti TNI AD yang sedang berdinas. Penyamaran Arman terbongkar saat orangtua SK memintanya melapor ke Komando Rayon Militer (Koramil) Plumpang.
Dari situlah orangtua SK mulai curiga, karena Arman terkesan enggan dan berusaha ngeles. Akhirnya, orangtua SK memanggil salah seorang anggota TNI yang berdinas di Koramil Plumpang untuk datang ke rumahnya.
Dari situlah terungkap bahwa Arman hanyalah TNI gadungan. Pemuda yang baru lulus dari SMK Pelayaran itu pun diserahkan ke polisi pada Kamis malam kemarin, dan diperiksa intensif hingga saat ini.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tuban Ajun Komisaris Budi Santoso, Jumat (6/1/2012) sore, menjelaskan, seragam dinas TNI AD lengkap dengan sepatu dan baret dibeli Arman dari toko di Yogyakarta. Arman masih terobsesi jadi anggota TNI setelah tidak lulus tes masuk TNI pada 2011 lalu.
Dia menyamar TNI berpangkat sersan satu untuk mencari mangsa melalui jejaring sosial. "Dalam identitas di Facebook, Arman memasang foto profil bernama Leo Narman De Cappiero dengan seragam TNI lengkap dan pangkat serta riwayat pendidikan militer fiktif," kata Budi.


Tanggapan :
Kejahatan didunia maya sudah sering kita mendengar dan jumpai. Kita sebaiknya harus berhati-hati dalam penggunaan internet. Banyak modus yang dilakukan penjahat dunia maya yang membuat kita mempercayainya dan kita menjadi tertipu. Dari kutipan berita diatas, kita dapat menyimpulkan bahwasanya kita harus selektif dan tidak mudah percaya kepada orang yang blm dikenal atau orang yang baru kita kenal lebih-lebih didunia maya. Karena dapat membahayakan keselamatan diri kita sendiri. Banyak penipuan-penipuan yang terjadi didunia maya. Maka itu kita harus ekstra hati-hati dan waspada demi menjaga keselamatan diri kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.