Minggu, 08 Januari 2012


BENARKAH VIRUS POLIO MUNCUL LAGI DI INDONESIA

Telah lama Indonesia dinyatakan bebas dari polio bahkan sejak tahun 1995 tidak ditemukan lagi kasus Polio di Indonesia, tapi baru-baru ini banyak bermunculan kasus di beberapa daerah yang mengindikasikan itu adalah Polio. Benarkah Virus Polio muncul lagi di Indonesia ?
Kasus yang sangat menonjol adalah ditemukannya tiga balita yang menderita lumpuh layuh karena virus polio di Sukabumi. Untuk memastikan apakah itu karena virus polio, Depkes bekerjasama dengan tim dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) telah menemukan 15 kasus sakit lumpuh layuh di Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jabar, terdiri atas tiga kasus positif sakit karena virus polio liar, satu negatif, satu menunggu konfirmasi kejelasan virus dan 10 kasus menunggu pemeriksaan labaratorium Biofarma di Bandung,
Memang penyakit lumpuh layuh (lemas pada persendian kaki) yang menyerupai polio tidak hanya disebab virus polio, tapi penyakit lain seperti polyuneuropathy.
Terdapat enam negara di seluruh dunia yang endemis polio, yakni India, Sudan, Nigeria, Afghanistan, Mesir dan Pakistan, tetapi pada awal 2005, beberapa negara yang sudah bebas polio seperti Chad dan Yaman terserang kembali oleh virus polio yang berasal dari negera endemis polio.
Kemungkinan tiga balita yang ada di Sukabumi tertular virus polio liar diduga berasal dari jamaah haji RI yang membawa virus polio karena di Arab Saudi ditemukan lima anak dari Negeria dan satu dari Sudan menderita lumpuh layuh menyusul keluarnya hasil penelitian lembaga kesehatan dunia WHO yang menyebutkan virus polio yang ada di Sukabumi sama dengan virus polio di Arab Saudi. Cara penyebaran dari Arab Saudi tidak terlepas dari sifat penyebarannya yang tanpa batas, seperti bisa saja dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Arab Saudi serta dari mereka yang telah pergi haji atau umroh. Selain itu kehadirannya diduga terkait dengan banyaknya orang yang keluar masuk Desa Girijaya Sukabumi, seperti yang datang dari Jakarta dan Jawa Tengah.
WHO sendiri melakukan upaya untuk mencari anak-anak yang mengalami ‘lumpuh layu’ akibat terkena virus polio dengan asumsi dari 100 ribu anak yang diperiksa satu orang di antaranya mengalami lumpuh layu.
Namun persoalannya dari ke-100 ribu anak yang mengalami kelumpuhan itu tidak seluruhnya diakibatkan oleh virus polio, sehingga dugaan serangan virus polio kepada seorang anak harus diteliti lagi melalui laboratorium, seperti meneliti tinja anak yang bersangkutan.
Keberadaan virus polio itu sendiri bersifat tidak terbatas seperti penyebarannya tidak hanya terbatas di Kabupaten Sukabumi saja, namun juga dapat terjadi di daerah lainnya. Setidaknya setiap anak di bawah usia lima tahun harus mendapatkan imunisasi polio sebanyak empat kali setiap tahun. Maka langkah yang harus dilakukan adalah melatih jalan mereka dan perlunya menjalankan fisioterapi.
Jadi benarkah virus polio kembali muncul di Indonesia ? Bagaimana kita mencegahnya agar tidak meluas ke daerah lain ? sejak lama mungkin dari kecil kita sering mendengar nama Posyandu, nah semenjak krisis ekonomi menerjang Indonesia tahun 1997 hingga tahun 1998 sepertinya kita melupakan kegiatan Posyandu karena banyak pengurusnya terutama ibu-ibu PKK yang selama ini memegang peranan ikut mencari penghasilan lain untuk keluarganya. Padahal Posyandu merupakan gerbang pertama di desa-desa maupun dipelosok untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kegiatan yang paling menonjol adalah pelayanan terhadap kesehatan ibu dan anak-anak terutama balita, apabila kegiatan posyandu berjalan dengan tepat dan berkesinambungan kasus polio di Sukabumi tidak akan terjadi.
Satu lagi program pemerintah yang bisa dipakai untuk mnencegah virus polio adalah dengan memberikannnya inunisasi kepada balita. Pekan Imunisasi Nasional adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk memberikan imunisasi yang wajib diselenggarakan diseluruh Indonesia. Diharapkan dengan adanya PIN bisa mencegah sejak dini kepada balita agar tidak terkena virus polio.
Selain pemberian imunisasi yang sangat perlu diperhatikan adalah masalah kesehatan lingkungan yang sekarang ini agaknya sudah mulai banyak tidak dipedulikan lagi. Karena jika kesehatan lingkungan di sekitar kita jorok, bau, kotor akan sangat memudahkan virus – virus penyakit terutama virus polio berkembang biak dengan baik dan dapat menjadi penyebab balita terkena polio. Untuk itu kita semua harus rajin dan sering memperhatikan kesehatan lingkungan agar terus terjaga kebersihannya supaya terhindar dari banyak penyakit. Kebiasaan – kebiasaan yang tidak baik, yang jorok harus mulai ditinggalkan karena itu semua akan merugikan kita sendiri.
Apabila semua itu seperti aktifnya kembali kegiatan Posyandu, terlaksananya terus Pekan Imunisasi Nasional secara berkala dan bersama-sama kita memperhatikan masalah kesehatan lingkungan serta mulai menghilangkan kebiasaan yang bisa mengakibatkan datangnya virus-virus pembawa penyakit berjalan dengan baik, mungkin tidak ada lagi kasus polio di Sukabumi akan terulang kembali.

Tanggapan :
Dari masalah tersebut, kita sebenarnya dapat mengatasi dan mencegahnya. Damunkeperdulian masyarakat ini semakin menurun. Seharunya masyarakat dan pemerintah melaksanakan program-program pencegahan. Misalnya mengaktifkan posyandu. Karena Posyandu merupakan gerbang pertama di desa-desa maupun dipelosok untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kegiatan yang paling menonjol adalah pelayanan terhadap kesehatan ibu dan anak-anak terutama balita, apabila kegiatan posyandu berjalan dengan tepat dan berkesinambungan kasus polio di Sukabumi tidak akan terjadi.
Satu lagi program pemerintah yang bisa dipakai untuk mnencegah virus polio adalah dengan memberikannnya inunisasi kepada balita. Pekan Imunisasi Nasional adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk memberikan imunisasi yang wajib diselenggarakan diseluruh Indonesia. Diharapkan dengan adanya PIN bisa mencegah sejak dini kepada balita agar tidak terkena virus polio.
Selain pemberian imunisasi yang sangat perlu diperhatikan adalah masalah kesehatan lingkungan yang sekarang ini agaknya sudah mulai banyak tidak dipedulikan lagi. Karena jika kesehatan lingkungan di sekitar kita jorok, bau, kotor akan sangat memudahkan virus – virus penyakit terutama virus polio berkembang biak dengan baik dan dapat menjadi penyebab balita terkena polio. Untuk itu kita semua harus rajin dan sering memperhatikan kesehatan lingkungan agar terus terjaga kebersihannya supaya terhindar dari banyak penyakit. Kebiasaan – kebiasaan yang tidak baik, yang jorok harus mulai ditinggalkan karena itu semua akan merugikan kita sendiri.
Apabila semua itu seperti aktifnya kembali kegiatan Posyandu, terlaksananya terus Pekan Imunisasi Nasional secara berkala dan bersama-sama kita memperhatikan masalah kesehatan lingkungan serta mulai menghilangkan kebiasaan yang bisa mengakibatkan datangnya virus-virus pembawa penyakit berjalan dengan baik, mungkin tidak ada lagi kasus polio di indonesia dan terutama di Sukabumi akan terulang kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.